ANDAM DEWI - TAPUNULI TENGAH:
Kepala Desa Sogar, Johan Wesley, kembali menjadi sorotan setelah sulit ditemui pihak media saat dimintai klarifikasi terkait keluhan warga. Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 22 Agustus 2025, sekitar pukul 09.15 WIB.
Ketika pihak media mempertanyakan keberadaan Kades Johan Wesley kepada perangkat desa Risda br Situmorang dan Peranita Sihite yang sedang bertugas pada saat itu, keduanya mengaku tidak mengetahui keberadaan sang kades. “Kami tidak tahu Kades ada di mana, sejak pagi belum terlihat di kantor,” ujar Risda singkat. Senada dengan itu, Peranita juga mengatakan bahwa dirinya tidak bisa memberikan penjelasan lebih jauh.
Sejumlah warga Desa Sogar, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, mendesak Bupati Tapanuli Tengah bersama Inspektorat untuk segera memeriksa sang kepala desa. Desakan ini mencuat menyusul dugaan ketidaktransparanan dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) serta Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023–2024.
Menurut warga, selama ini penggunaan anggaran desa tidak disampaikan secara terbuka sehingga menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat. “Kami hanya ingin kejelasan dan transparansi. Karena itu kami berharap pemerintah kabupaten segera turun tangan,” ujar salah seorang warga.
Salah satu warga Desa Sogar berinisial RLS kepada PamorNews juga menyampaikan harapannya. “Kami tidak menginginkan kepala desa yang tidak jelas rekam jejak dan niatnya membangun desa,” ucapnya.
Warga lainnya bahkan meminta pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat untuk menindaklanjuti berbagai permasalahan yang terjadi di Desa Sogar. Mereka berharap semua dugaan penyimpangan dapat segera diungkap dan diproses secara hukum jika terbukti.
“Kami ingin masalah ini benar-benar ditindaklanjuti. Kalau memang terbukti, harus ada proses hukum,” tegas seorang warga lainnya.
Selain itu, warga berharap Bupati Tapanuli Tengah dan Inspektorat segera melakukan audit menyeluruh serta memberikan klarifikasi terbuka. Mereka khawatir, jika tidak ada tindakan tegas, keresahan masyarakat akan semakin meluas dan berpotensi mengganggu stabilitas sosial desa.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Johan Wesley belum memberikan keterangan resmi meski sudah beberapa kali diupayakan konfirmasi oleh media.
(Mdr.Laoly)