PASURUAN - JATIM : Menjelang hari Raya Nyepi Masyarakat HINDU di desa Keduwungatas Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan menjalani sebuah ritual Khas yang pada hakekatnya merupakan pencucian diri dan lingkungan sekitar.
Sebelum Nyepi Masyarakat menyucikan diri dan perangkat Peribadatan di PURA melalui Upacara Melasti, sementara itu juga dilakukan Buta Yudaya merupakan rangkaian Upacara untuk menghalau kehadiran Bathara Kalayang merupakan manifestasi dengan unsur negatif dalam kehidupan Manusia.
Dari adanya Ritual ngrupuk yang biasa dilakukan bersamakan dengan arak arakan Ogoh Ogoh ini bertujuan Buta Bathara Kala supaya tidak mengganggu Masyarakat di Desa Keduwungatas, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.
Dengan Keberadaan Ogoh Ogoh adalah boneka raksasa menggambarkan Buta Kala, dalam ajaran Hindu Dharma,Buta Kala adalah kekuatan BHU Alam semesta, KALA(Waktu ) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Ogoh Ogoh di goyang goyang. Sejarah tradisi Ogoh Ogoh di mulai pada Tahun 1983. Tahuntwrsebut bagian penting sejarah Ogoh Ogoh. Kata salah satu penonton yang di temui awak media. 28/3/2025.
Kala Upacara ini dilakukan dari Desa Keduwungatas Kecamatan Purwo Kabupaten Pasuruan, denganberkeliling pemukiman sambil bunyi bunyian disertai penebaranNasi tawur dan menyebarkan asap dupa serta obor secara berantai ramai ritual ngrupuk yang biasa dilakukan bersamaan dengan arak arakan Ogoh Ogoh.
(Penulis.Yoni.Wibowo)