Kab.Karo: Pada tanggal 15/1/2024. Saat awak media menggisi bahan bakar terlihat lah tumpukan JERENGEN .
JERENGEN tersebut sudah pada bertumpukan siap untuk di isi sebagian nya udah terisi sementara roda dua pada antri malah JERENGEN di dului di isi dari pada roda dua sementara roda dua sudah pada antri.
Apakah tidak ada penegak hukum terhadap SPBU di tanah Karo ini? Sementara blm ada seminggu bensin SPBU terutama pertalite habis tapi kalo sudah ada pertalite jeregen dulu yang di utama kan.
Setiap awak media mau konfirmasi ke bos nya tidak pernah berada di tempat diduga bos SPBU kacaribu alergi dengan wartawan.
Pernah awak media menanyakan ke salah satu pegawai nya yg mengisi bensin mana bos nya dek ? Lalu jawab nya ngak ada buk begitu lah setiap di tanya. Beberapa SPBU di tanah Karo ini mementingkan jeregen dari pada roda dua
Mohon untuk aparat hukum untuk menindak lanjuti terkait penggisian jeregen ,sementara para roda dua sudah banyak yang komplin,Apa kah harus ada yang ribut baru turun aparat hukum?
Begitu juga SPBU SP mesjid agung tetap juga jeregen yang di utama kan itu pun sudah berapa media sudah menaik kan berita nya tapi tetap juga masih ada jeregen malah bertambah banyak sungguh ngeri tanah Karo tidak ada ketegasan dari aparat hukum.
Seakan-akan aparat hukum di Tanah Karo tutup mata kalo memang ada penegak hukum tidak seperti ini seharus nya ada kebijakan dari aparat hukum di Tanah Karo ini bukan hanya tutup mata.
Ada beberapa SPBU bebas mengisi jeregen mulai dari SPBU sp mesjid agung, SPBU mulawari, SPBU lodah bebas menggisi jeregen maka dari itu bos- bos SPBU diduga kebal hukum jadi meraja Lela SPBU 3 tempat ini tidak ada tindakan aparat hukum di kaban jahe ini tegas.
(Tarison.Sinaga)