• Jelajahi

    Copyright © Media Pamor News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    MEDIAPAMORNEWS.COM

    Selamat Datang di MEDIAPAMORNEWS.COM ➤ Tegas - Berimbang - Terpercaya ➤ Semua Wartawan MEDIAPAMORNEWS.COM dilengkapi ID CARD WARTAWAN. Kami Adalah Penyaji Referensi Berita Terpercaya - Terimakasih.

    Kasus Brigadir J Terlalu Berlarut , Cipayung Plus Sumut : Kapolri Selayaknya Mundur

    Jumat, Agustus 05, 2022 WIB Last Updated 2022-08-05T17:07:19Z

    Keterangan Gambar : Cipayung Plus Sumatera Utara

    MEDIAPAMORNEWS.COM, Medan | Cipayung Plus Sumatera Utara menilai dengan berlarutnya polemik ini hanya akan menggerus kembali kepercayaan Publik kepada institusi yang selalu siap sedia membantu masyarakat ini. 
     

    "Cipayung Plus Sumatera Utara menilai kasus ini terlalu berlarut dan hanya menghasilkan asumsi liar ditengah masyarakat", demkian beberapa hasil konfrensi persnya. 

     

    Konferensi pers yang dihadiri oleh Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumatera Utara, Wira Putra, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatera Utara, Arifuddin Bone, Ketua Umum Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara, Abdul Rahman, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumatera Utara, Daniel Sigalingging, Ketua Umum PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumatera Utara, Muhammad Tarmizi, dan juga Koordinator Wilayah Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sumatera Utara dan Aceh, Hendra Manurung, menyikapi kasus penembakan Brigadir J yang tak kunjung usai, pada Jumat (05/22).
     

    "Polri yang Presisi  yang digadang selama ini merasa tidak sesua dengan singkatannya yang : prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan membuat  pelayanan dari kepolisian lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat. Cipayung Plus Sumut menilai, sikap ini adalah yang diinginkan untuk menuntaskan permasalahan di masyarakat oleh aparat penegak hukum.

    "Upaya merubah image polri yang dulu menyeramkan dan arogan menjadi humanis sudah mulai terlihat dengan hadirnya jargon Presisi dan seluruh program pendukungnya." Ujar Cipayung Plus dalam Konferensi Pres nya. 



    "Kini upaya perbaikan itu mulai tergerus dan masyarakat pupus dengan ditampilkannya dihadapan publik beberapa headline news yang setiap hari berseliweran di Media akibat dari kasus penembakan Brigadir J seperti tak kunjung usai yang melibatkan oknum pejabat tinggi di polri." Tambah Cipayung Plus Sumatera Utara.

     

    Cipayung Plus Sumatera Utara menyayangkan hal tersebut bisa terjadi, seharusnya polisi menjaga ketertiban malah menjadi biang kegaduhan di masyarakat akibat peristiwa pembunuhan brigadir J di kediaman mantan Kadiv. Propam (non-aktif) Irjen Pol Ferdy Sambo, yang kini sudah dicopot dari jabatannya.

     

    "Kejadian ini pula menjadi perbincangan hangat di masyarakat sehingga banyak spekulasi liar, mulai dari kejanggalan, berubah-ubahnya keterangan, ketidaksesuaian fakta, serta lamanya penanganan kasus justru menunjukkan semakin jauh dari semangat presisi, dan semakin menghilangkan kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum tersebut." Lanjut Cipayung Plus Sumatera Utara

    Cipayung plus Sumatera Utara juga berpandangan bahwa narasi dugaan pelecehan seksual terhadap istri dari Kadiv Propam (non-aktif) Ny. Putri Ferdy Sambo jika benar terjadi malah justru menunjukkan bahwa Kapolri dengan visi Presisinya tidak mampu mengisi nilai-nilai moral pada anggotanya.

    Dari beberapa hal tersebut itu, Cipayung Plus Sumatera Utara menuntut agar dilakukan Tes Urin kepada seluruh oknum polisi yang terlibat dengan peristiwa ini dan untuk dibuka hasilnya kepada publik.

    "Kami memandang bahwa sedikit saja terjadi perbedaan kronologis awal yang disampaikan dan dibandingkan dengan temuan-temuan di lapangan justru membuat adanya asumsi bahwa peristiwa ini adalah sebuah skenario besar. Juga rasanya perlu diadakan tes urin terhadap anggota Polri yang terlibat dilokasi penembakan." tambah mereka

    Terakhir Cipayung Plus Sumatera Utara menegaskan dan meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi kinerja Kapolri dan meminta kepada Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk mundur dari jabatannya.

    "Untuk itu, Cipayung Plus Sumatera Utara meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi serta memberhentikan Kapolri untuk menjaga wibawa institusi Polri dan kami juga meminta Kapolri untuk mundur dari jabatannya karena dinilai tidak mampu memimpin dan merubah lembaga Kepolisian menjadi lebih baik seperti yang di dambakan masyarakat, jauh dari visi Presisi. 

     

    Dan rasanya tuntutan ini tidak berlebihan karena ini merupakan klimaks atas berbagai peristiwa negatif yang melibatkan oknum polri di berbagai wilayah Indonesia" Tutup Para Ketua Umum Organisasi Mahasiswa tersebut.


    #AS

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini