• Jelajahi

    Copyright © Media Pamor News
    Best Viral Premium Blogger Templates
    Selamat Datang di MediaPamorNews.Com ➤ Semua Wartawan MediaPamorNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan. Kami Adalah Media Dengan Sumber Referensi Rerpercaya.

    MEDIAPAMORNEWS.COM

    Tragedi Nazwa Panggilan Negara untuk Lebih Proaktif.

    Minggu, 8/24/2025 10:23:00 PM WIB Last Updated 2025-08-24T15:23:46Z


    Kombes Maruli Siahaan SH.MH.Anggota Dewan DPRI RI Komisi Xlll Dapil Sumut l.


    Menagtakan Kematian tragis Nazwa Aliya, gadis berusia 19 tahun asal Deli Serdang, Sumatera Utara, menyisakan duka mendalam sekaligus tamparan bagi negara. Ia berpamitan kepada keluarga untuk wawancara kerja di Medan, namun tak disangka perjalanan itu membawanya jauh hingga ke Thailand dan berakhir di Kamboja, tempat ia ditemukan meninggal dunia akibat komplikasi medis di Rumah Sakit Siem Reap.


    Keluarga yang berduka bahkan masih harus menanggung biaya pemulangan jenazah hingga ratusan juta rupiah. Tragedi ini memperlihatkan betapa rapuhnya perlindungan negara terhadap warganya, terutama anak muda yang rentan dimanfaatkan oleh jaringan tertentu dengan modus lowongan kerja.


    Peristiwa Nazwa bukanlah kasus tunggal. Sebelumnya, ada juga kasus serupa di Kamboja, bahkan di negara lain, ketika warga negara kita meninggal dunia dalam kondisi mencurigakan atau karena terjebak jalur penempatan ilegal.


    Pola yang berulang ini menegaskan adanya celah serius dalam sistem perlindungan yang seharusnya mampu mencegah hal-hal semacam ini. Kita tidak bisa lagi membiarkan kasus semacam ini hanya berlalu sebagai berita pilu. Negara harus hadir dengan langkah proaktif, bukan reaktif.


    Sebagai anggota DPR RI Komisi XIII,Maruli Siahaan saya melihat ada kebutuhan mendesak untuk memperkuat mekanisme perlindungan dini terhadap warga, khususnya generasi muda. Aparat kepolisian, pemerintah daerah, hingga kementerian terkait harus lebih terlibat dalam memantau keberangkatan anak-anak muda yang bepergian tanpa tujuan jelas.


    Koordinasi lintas lembaga—antara Kementerian Luar Negeri, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Direktorat Imigrasi), BP2MI, Kementerian Sosial, Kepolisian, hingga Komisi XIII DPR—perlu dirancang ulang dengan membentuk satuan tugas khusus yang bergerak cepat dalam kasus serupa.


    Selain itu, regulasi mengenai tanggung jawab negara terhadap warga yang meninggal di luar negeri juga perlu diperkuat melalui legislasi dan dukungan anggaran yang memadai.


    Saya percaya bahwa negara memiliki kewajiban moral dan konstitusional untuk melindungi setiap warganya, baik yang berada di dalam maupun di luar negeri.


    Oleh karena itu, saya mendorong pemerintah untuk menyediakan jalur bantuan darurat yang dapat diakses keluarga korban, termasuk dana cepat tanggap untuk pemulangan jenazah.


    Polisi dan aparat imigrasi juga perlu meningkatkan kewaspadaan dengan memperketat pemeriksaan calon pekerja migran, khususnya mereka yang berangkat melalui jalur tidak resmi.


    Tragedi Nazwa seharusnya menjadi alarm keras bahwa kita tidak boleh menunggu korban berikutnya jatuh. Generasi muda yang mencari pekerjaan layak tidak boleh dibiarkan menjadi korban modus penipuan dan kelalaian negara. Ini saatnya kita bersikap lebih proaktif, lebih cepat, dan lebih peduli. Negara tidak hanya harus hadir saat berduka, tetapi juga saat mencegah duka itu terjadi kata Kombes Maruli Siahaan.

    (R.N)

     



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini