Malang - Jatim: Terlihat tiga ruang Kelas SDN 12 Sumberpung terancam runtuh Struktur Bangunan yang tua juga penyangga kurang memadai karena sudah rapuh
Keadaan seperti ini membahayakan bagi para mengajar siswa Klas 4, 5, 6, SDN 12 Sumberpucung Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang.
PLT Kepala Sekolah SDN 12 Sumberpucung Dyah Nur menyampaikan kerusakan tersebut mulai Tahun 2022 kala itu pihak Sekolah sudah mengajukan Profosal Bantuan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Malang belum ada respon.
Selain itu juga kondisi atap kalo hujan bocor Siswa Kelas 4, 5, ,6 terdampak kebocoran. Kala itu untuk kelas 4 sebanyak 22 siswa. Kelas 5 , 25 siswa, kelas 6, 20 siswa semua terdampak kebocoran.
Memang kondisinya itu sangat parah sekali Mas. Kalau sewaktu hujan sama sekali tidak bisa di tempati lalu kami pindahkan ke Mushola untuk dapat mengajar”, Dyah mengatakan. 21/1/2025.
Ketika masih rusak ringan pda Tahun 2022 sempat di lakukan pembenahan padasusunan atap genteng supaya tidak terjadi kebocoran di waktu hujan, ternyata masih saja rembes karna keadakan kayu banyak yang rapuk.
Ini kami tahan dengan bambu besar. La kalau tidak saya tahan bambu ya pasti sudah roboh yang sebelah pojok sudah roboh”, tegasnya.
Dengan bersyukur ada Kunjungan Bupati Malang HM Sanusi pada Sambang Desa Gotongroyong Membangun Kabupaten Malang Makmur ini. Lalu dia berharap tiga ruangan kelas yang mau ambruk akan segera di perbaiki.
Sudah di ajukan kembali ini kan sudah parah. Mungkin Bupati ke sini ya meninjau itu Tadi sudah ke Pak Kadis, Insya Allah Maret mulai di bangun. Anggaran yang di ajukan di proses sebesat 250 Juta Rupiah.untuk tiga ruang Kelas”, jelasnya.
Saat itu Kepala Dinas Pendidikan Kabuoaten Malang Bidang SD Langgeng Suprianto menjelaskan, Bahwa untuk Ruang Kelas SDN 12 Sumberpucung Kabuoaten Malang yang mengalami kerusakan akan di benahi Maret 2025 mendatang.
Banyak Sekolah yang rusak tapi yang urgent ada19 Sekolah yang akan di kerjakan pada Maret 2025 nanti. Untuk Anggaran perkirakan 70 Juta Rupiah per Ruang Kelas. Ini perkirakan karena menyesuaikan. Kalau tahun kemarin Rp 65 Juta per lokal”, tutupnya.
(Mujani)