• Jelajahi

    Copyright © Media Pamor News
    Best Viral Premium Blogger Templates
    Selamat Datang di MediaPamorNews.Com ➤ Semua Wartawan MediaPamorNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan. Kami Adalah Media Dengan Sumber Referensi Rerpercaya.

    MEDIAPAMORNEWS.COM

    Oknum Kepala SMP N.1 Babalan Diduga Terlibat Kasus Seleksi PPPK 2023, Diduga Minta Uang dari Guru Honorer

    Minggu, 9/22/2024 10:06:00 AM WIB Last Updated 2024-09-22T03:06:37Z


    Pangkalan Brandan - Langkat : Kepala Sekolah SMP N.1 Babalan, Kabupaten Langkat, Kecamatan Babalan, Sumatra Utara, berinisial TU diduga terlibat dalam skandal seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023. Informasi yang diterima dari seorang narasumber, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa TU diduga meminta uang dari sejumlah guru honorer dengan janji agar mereka lulus seleksi PPPK di Kabupaten Langkat.


    Menurut narasumber, TU disebut-sebut telah meminta puluhan juta rupiah dari masing-masing guru honorer yang ikut seleksi PPPK. "Para guru diminta menyetorkan uang dengan dalih agar bisa lulus ujian PPPK”, ungkap narasumber tersebut pada Sabtu, 21 September 2024 di Pangkalan Berandan.


    Namun, kenyataan pahit harus diterima oleh para guru honorer yang telah menyetorkan uang dalam jumlah besar itu. Setelah pengumuman hasil seleksi, sebagian besar dari mereka dinyatakan tidak lulus, meskipun mereka sudah menyerahkan uang yang dijanjikan akan memuluskan jalan mereka menjadi pegawai PPPK.


    Kabar mengenai dugaan kecurangan ini segera menyebar dan menuai keprihatinan di kalangan masyarakat dan dunia pendidikan. Gurinci Kepala Biro Media Pamor Langkat, meminta agar pihak berwenang, khususnya Aparat Penegak Hukum (APH) Sumatra Utara, segera mengambil tindakan untuk mengusut kasus ini dan memanggil Kepala Sekolah SMP N.1 Babalan guna dimintai keterangan lebih lanjut.



    Kami sangat berharap APH Sumatra Utara segera menindaklanjuti laporan ini. Kasus ini sangat merugikan para guru honorer yang sudah bekerja keras dan menggantungkan harapannya pada seleksi PPPK. Kepala sekolah yang diduga terlibat harus segera dipanggil untuk diperiksa demi kepentingan penyelidikan”, ujar Gurinci kepada awak media.


    Selain itu, ia juga menekankan pentingnya keadilan bagi para guru honorer yang menjadi korban dugaan penipuan ini. "Siapa pun yang sengaja merugikan orang lain dengan cara-cara yang melanggar hukum, termasuk memanfaatkan jabatan untuk memperkaya diri, harus diadili dengan seadil-adilnya," tambahnya.


    Masyarakat berharap Polres Langkat dapat segera mengambil langkah tegas dalam memproses kasus ini agar tidak ada lagi praktik kecurangan dalam dunia pendidikan, terutama dalam seleksi penerimaan pegawai pemerintah yang harus dilakukan dengan transparan dan jujur.


    Kasus ini kini menjadi perhatian publik, dan banyak yang menunggu tindakan nyata dari aparat penegak hukum untuk mengungkap kebenaran serta memberi sanksi bagi siapa pun yang terbukti bersalah.

    (Hasan.gurinci)



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini