Beberapa alumni yang diwawancari oleh Media Pamor ikut memberikan komentar, seperti Andika mengatakan bahwa beliau sangat menyayangkan insiden ini bisa terjadi.
"Saya sangat menyayangkan terjadinya insiden di arena Konferwil ke XV HIMMAH SUMUT. Seharusnya bentrok antar pendukung dapat dicegah sedini mungkin.” Ujar Andika.
Terlalu banyak kejanggalan dalam pelaksanaan Konferwil ke XV HIMMAH SUMUT ini . Kuat dugaan bahwa Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) tidak bekerja professional demi memenangkan salah satu kandidat calon ketua.
Terdapat beberapa kejanggalan, mulai dari pembukaan forum yang terkesan sengaja di tunda, sehingga pelaksanaan Konferwil ke XV HIMMAH SUMUT melebihi batas waktu yang telah di tentukan. Tak hanya itu, registrasi peserta pun dilakukan berkali kali.
"Seharusnya forum sudah bisa di mulai dengan jumlah peserta yang telah di tetapkan, namun kenapa penetapan peserta harus di perdebatkan lagi?." imbuh Andika.
Andika juga menambahkan bahwa dia mendapatkan kiriman screenshoot percakapan dari grup whatsapp pemenangan salah satu calon ketua, adanya ajakan untuk melakukan bentrok/keos agar terjadi deadlock. Dalam artian, kalau terjadi deadlock, pastinya Pimpinan Pusat HIMMAH yang akan mengambil alih. Maka patut diduga bahwa Pimpinan Pusat HIMMAH harus bertanggungjawab penuh.
Terkait konflik yang terjadi di arena Konferwil HIMMAH SUMUT Ke XV, PB Al Washilyah harus berani bertindak tegas. Apabila HIMMAH SUMUT di ambil alih oleh PP HIMMAH, dikhawatirkan nantinya akan terjadi dinasti yang berkedok demokrasi di HIMMAH. Bahkan bila diperlukan. PB Al Washliyah juga harus membenahi HIMMAH mulai dari tatanan atas, dengan cara memprakarsai Muktamar Luar Biasa PP HIMMAH.
#AS
