SAMOSIR - Gerakan Rakyat untuk menutup TOBA PULP LESTARI,Tbk ( TPL),Terus menggema dan makin membumi di Samosir.Para petani, Masyarakat Adat, Pemuda, Tokoh - tokoh Adat, Rohaniawan Lintas Gereja,LSM dan para insan pers semua bersatu dalam " ALIANSI GERAKAN RAKYAT TUTUP TPL ( AGTT)".
Kamis,17/7/2025,Aliansi Gerakan Rakyat tutup TPL yang dipimpin oleh Anggiat Sinaga sekitar jam 9.00 bergerak dari Simpang 4 PANGURURAN ke Gedung DPRD Samosir,sepanjang perjalanan, Konvoi massa menyuarakan " TUTUP TPL !!..TUTUP TPL !!!.TUTUP TPL..!!
Dalam iringan terlihat tokoh - tokoh seperti Praeses HKBP Distrik VII Samosir Pdt.Rintalori Sianturi M.Th dan puluhan pendeta,Tokoh KSPPM,ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA ( AMAN),Serikat Tani Kabupaten Samosir ( STKS),DPC GAMKI Kabupaten Samosir,Raja Bius Dan pomparan Raja Ulosan Sinaga Partungkot Naginjang ,Dan juga Puluhan Wartawan yang pro " TUTUP TPL".
Dengan pengawalan pengaman Dari Polres Samosir Aliansi Gerakan Rakyat tutup TPL,melakukan orasi - orasi terkait tuntutan mereka mengenai keberadaan TPL di kawasan Danau Toba, khususnya yang berada di kabupaten Samosir.
TPL adalah salah satu Sumber Derita berkepanjangan di kawasan Tapanuli.Tanah adat yang telah dikuasai masyarakat secara turun temurun dIcaplok dan dirampas untuk dijadikan konsesi industri kayu.TPL menjadi salah satu sumber utama kerusakan ekologi,Dengan penebangan hutan yang massif dan besar- besaran,pencemaran air telah mengancam keberlanjutan kehidupan petani di masa- masa mendatang.Oleh sebab itu hanya satu kata solusinya " TUTUP TPL".
Ketua DPRD Samosir dan pimpinan DPRD serta puluhan Anggota DPRD Kabupaten Samosir turun dari Gedung DPRD dan menjumpai Masyarakat,bergabung langsung dgn para pengunjuk rasa,mendengar langsung jeritan hati rakyat Yang. Memilih mereka menjadi Wakil Rakyat di Legislatif.Sekitar 30 orang utusan pengunjuk rasa didaulat untuk berdiskusi di ruang rapat DPRD.
Adapun Tuntutan point-point ALIANSI GERAKAN RAKYAT TUTUP TPL adalah sbb:
1.Mendesak Bupati Samosir Menyurati Kementerian Kehutanan untuk segera mencabut izin konsesi PT.TPL di Samosir.
2.Mendesak DPRD Samosir membentuk Pansus Percepatan Tutup TPL.
3.Mendesak Pemkab Samosir untuk menghentikan perusakan hutan dan ekosistem di kawasan Danau yang dilakukan oleh TPL.
4.Meminta kepada aparat penegak hukum menghentikan kriminilisasi dan intimidasi terhadap masyarakat Adat dan petani di tanah Batak.
5. Meminta kepada pemerintah mengembalikan tanah adat yang telah dirampas TPL kepada pemiliknya.
6. Mendesak pemerintah Republik Indonesia agar segera mensahkan Undang-undang Masyarakat Adat.
7. Meminta Pemkab Samosir agar mensahkan Peraturan Daerah tentang pengakuan dan perlindungan Masyarakat Adat di Kabupaten Samosir.
Pimpinan dan anggota DPRD Samosir berjanji akan segera menindaklanjuti salah satu point penting dari tuntutan Aliansi Gerakan Rakyat tutup TPL,yaitu membentuk Panitia khusus ( pansus).
Sekitar jam 14.00 Massa kembali melanjutkan aksinya di Kantor Bupati Samosir.Setelah sekitar 1 jam melakukan orasi diselingi dgn lagu- lagu serta manortor bersama,akhirnya rombongan diterima oleh Wakil Bupati Samosir didampingi oleh Sekda, Marudut Tua Sitinjak,Tunggul Sinaga dan Hotraja Sitanggang.
Kami mengapresiasi kedatangan bapak -ibu sekalian yang datang ke kantor Bupati ini dgn suka cita menyampaikan aspirasinya.Perlu kami sampaikan bahwa pemkab Samosir sampai saat ini belum pernah menerima dana CSR Dari PT.TPL.,Ujar Wabup dan disambut tepuk tangan dari massa pengunjuk rasa.
10 orang perwakilan Aliansi Gerakan Rakyat tutup TPL diajak berdiskusi di lantai 2 kantor Bupati Samosir.
Pemkab Samosir melalui Wabup akan mengeluarkan rekomendasi terkait tuntutan Masyarakat.Tentu kita juga akan Berkoordinasi dengan DPRD Samosir,ujar Wapub.
(Sasnaek.Naibaho)
