• Jelajahi

    Copyright © Media Pamor News
    Best Viral Premium Blogger Templates
    Selamat Datang di MediaPamorNews.Com ➤ Semua Wartawan MediaPamorNews.Com dilengkapi dengan ID Card Wartawan. Kami Adalah Media Dengan Sumber Referensi Rerpercaya.

    MEDIAPAMORNEWS.COM

    Kasus dugaan korupsi pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) di SMA Negeri 4 Tebing Tinggi, mencuat.

    Kamis, 5/22/2025 06:14:00 PM WIB Last Updated 2025-05-22T11:15:04Z

    TEBING TINGGI - Dana yang diterima SMAN 4 Tebing Tinggi pada tanggal 18 Januari 2024 sebesar Rp746.250.000 itu, diduga tidak dikelola dengan baik dan benar, hingga terindikasi terjadi korupsi.


    Adapun dana BOS yang diterima oleh 995 siswa/i tersebut, diantaranya digunakan untuk penerimaan peserta didik baru sebesar Rp4.302.500. Sementara, penerimaan peserta didik baru secara menyeluruh dilakukan secara online.


    Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain sebesar Rp23.570.000, serta pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain sebesar Rp16.463.000.


    Pelaksanaan administrasi kegiatan satuan pendidikan sebesar Rp95.400.000, dan langganan daya dan layanan sebesar Rp15.000.000.


    Pemeliharaan sarana dan prasarana sebesar Rp101.365.000, penyediaan alat multi media pembelajaran sebesar Rp51.750.000, serta pembayaran kehormatan sebesar Rp170.310.000.


    Jumlah dana yang digunakan untuk pembiayaan delapan item kegiatan tersebut sebesar Rp478.160.500, dari dana BOS yang diterima sebesar Rp746.750.000.


    Selanjutnya, dugaan korupsi juga terjadi pada pengelolaan uang SPP, yang diduga penggunaannya selain tak pernah dilaporkan ke orangtua wali murid, juga disinyalir tumpang tindih dengan dana BOS.


    Dugaan korupsi itu tidak termasuk untuk tahun 2022 dan 2023, yang bila dilakukan pengusutan diduga bakal ada ditemukan sejumlah penyimpangan.


    Ketika hal itu dikonfirmasi media kepada Kepala Sekolah (Kepsek), Amansyah Saragih S.Pd M.Si, Kamis (22/5/2025), namun yang bersangkutan belum bersedia memberikan klarifikasi untuk perimbangan berita. 

    (Ls)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini