SUMUT : Elbi Agus Sembiring. S.Pd. M.Hum selaku Kepala Sekolah SMK YAPIM Biru-Biru Mengatakan bahwa Teaching factory telah menjadi sebuah model pembelajaran yang didorong oleh pemerintah untuk diaplikasikan di SMK-SMK di seluruh indonesia.
SMK YAPIM BIRU-BIRU mencoba menerapkan model ini pada pelaksanaan program Teaching Factory dengan menggandeng dunia industry otomotif.
Peserta Pelaksanaan Teaching factory diikuti peserta sebanyak 25 orang terdiri dari siswa dan guru
Humas Du/Di Benny Pinondang Naibaho, S.Pd.,Gr mengatakan bahwa untuk pelaksanaan Teacing Factory ini SMK YAPIM Biru-Biru telah menjalin kerjasama pada pelaksanaan Teaching Factory (TeFa) ini diantaranya adalah PT. DIPO INTERNASIONAL PAHALA OTOMOTIF MITSUBISHI.
Pelaksanaan Teaching factory dilaksanakan selama 4 hari Dimulai pada tanggal 21 Pebruari sampai dengan 25 Pebruari 2025 dimulai pada pagi hari
Himru Lumban Batu, ST., Gr selaku Ketua Jurusan Teknik Kenderaan Ringan Mengatakan kegiatan TeFa ini dimulai dengan proses profiling pada siswa oleh pihak Dunia industri untuk menetukan kemampuan dasar yang dimiliki setiap siswa, selanjutnya dilakukan pengelompokan siswa berdasarkan hasil dari profiling. Setiap kelompok siswa diberi proyek yang berbeda dengan tenggat waktu yang terbatas yang Dibimbing langsung oleh PT. DIPO INTERNASIONAL PAHALA OTOMOTIF MITSUBISHI, serta senantiasa melibatkan guru produktif program keahlian SMK Swasta YAPIM Biru-Biru,
Sufri Hamdani selaku Head Instruktur dan Ardin S. Silaban Sekalu Head Workshop PT. Dipo Internasional Pahala otomotif MITSUBISHI mengatakan Manfaat dilaksanakannya TeFa di antaranya:
1.Memberikan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
2.Memperluas peluang rekrutmen bagi lulusan Sekolah Vokasi di dunia industri
3.Membantu siswa Vokasi dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja yang siap terjun ke dunia industri
(Red.RN)