Subulussalam- Ribuan warga Kota Subulussalam menggelar aksi protes menolak keputusan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Subulussalam terkait penetapan calon wali kota dan wakil wali kota tahun 2024. Aksi ini dipicu oleh putusan KIP Nomor 32 Tahun 2024 yang menetapkan tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, yakni Sabah, Rabani, dan Pakar, sebagai kandidat yang memenuhi syarat.
Keputusan ini didasarkan pada surat putusan KIP Provinsi Aceh dan sesuai dengan Qanun Aceh, serta mengacu pada Pasal 120 Ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2024 yang telah diubah melalui Peraturan Pemilu Nomor 10 Tahun 2024. Berdasarkan Berita Acara Penetapan Nomor 464/BL.02.2.BA/1175/2024 tanggal 22 September 2024 ditetapkan bahwa hanya tiga pasangan calon yang dinyatakan memenuhi syarat.
Salah satu kandidat yang tidak memenuhi syarat, yakni H. Affan Alfian Bintang, S.E. merasa dirugikan oleh keputusan tersebut. Ribuan pendukungnya pun berkumpul tanpa izin dan pemberitahuan resmi kepada pihak kepolisian, berupaya untuk mendatangi kantor KIP Kota Subulussalam.
Aksi ini berhasil diredam oleh aparat keamanan dari Polres Subulussalam, Kodim, dan Brimob yang telah menerima informasi awal tentang rencana aksi tersebut. Meskipun sempat terjadi aksi saling dorong antara massa dan pihak keamanan, situasi berhasil dikendalikan.
Ketua KIP Kota Subulussalam menegaskan bahwa keputusan ini sudah final dan sesuai dengan undang-undang, termasuk UU Nomor 11 Tahun 2006 dan Nomor 62 tentang Pemilihan Umum. Adapun tiga pasangan calon yang memenuhi syarat adalah:
1. Drs. Salmaja, M.AP. dan Bahagia Maha
2. M. Rasyid dan Nasir, SE
3. Fajti Munte dan Karlinus
Protes ini diperkirakan akan berlanjut, mengingat adanya ketidakpuasan dari salah satu kandidat yang tidak lolos verifikasi, H. Affan Alfian Bintang, SE. Menurut pantauan wartawan media lokal, suasana di Kota Subulussalam masih terus memanas.
(Hasan.gurinci)
